Sabtu, 11 April 2015

ROADSHOW SEMINAR BAKTI BANGSA 2015: BANGUN KEMANDIRIAN TEKNOLOGI INFORMASI BANGSA MELALUI FUTUREPRENEUR

Foto : Debby Satyo
Pak Teguh ketua ASIA (kiri) sedang memberi  

sambutan dalam acara Road Show 2015
BANGUN KEMANDIRIAN TEKNOLOGI INFORMASI BANGSA




MALANG - Untuk pertama kalinya di tahun ini acara seminar yang bertemakan Bangun Kemandirian Teknologi Informasi Bangsa di gelar bertempat di ruang Harvard lantai empat STMIK-STIE Asia Malang, Sabtu (11/4). Acara ini di lakukan dalam rangka HUT Kota Malang yang ke 101 tahun. Acara ini merupakan gagasan dari Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika Dan Ilmu Komputer (Aptikom), Diskominfo, dan Pemkot Malang yang berkolaborasi untuk mengadakan kegiatan salah satunya adalah mengadakan bakti bangsa di beberapa kampus dan sekolah yang ada di Malang. Tema ini diambil karena Future Entrepreneur dianggap sangat penting. Pengguna internet di Indonesia tergolong tinggi dan kebanyakan tidak menggunakan layanan lokal melainkan menggunakan layanan dari luar negeri seperti facebook dan twitter.

Foto : Fadlin
Foto bersama pemateri dan Ketua ASIA
Pemateri dalam acara ini antara lain James F. Tomasouw selaku pendiri dari Futurepreneur dan perwakilan Klik Indonesia, Rendy dari Kapan Lagi Network, Eva Handriyantini dari relawan TIK Kota Malang. Selain itu tidak ketinggalan Tim Kwikku yang terdiri dari anak-anak muda. Dalam acara ini di jelaskan bahwa Indonesia mempunyai layanan internet yang tidak kalah dengan luar negeri, antara lain Kwikku, Zohib Messenger, dan lain-lain.
Sekitar pukul 13.30 acara resmi di buka. Sambutan dilakukan oleh Bapak Ir. Teguh Widodo, MM selaku ketua STMIK-STIE Asia Malang. Untuk membangkitkan suasana peserta seminar, Yudi Santoso selaku MC dalam acara ini mengajak semua peserta untuk berdiri melakukan relaksasi agar terlihat segar dan semangat untuk mengikuti acara seminar.
“Menurut Aptikom, mahasiswa jurusan IT merupakan nomor dua di Indonesia dan menjadi favorit, tapi faktanya output dari jurusan ini semakin banyak dan dapat dipastikan banyak orang IT yang akhirnya menganggur tapi mereka tetap eksis di Internet. Ini membuktikan bahwa generasi muda kita sangat komsumtif. Usia produktif tapi aktivitasnya tidak produktif” Ujar James F. Tomasouw, pendiri Futureprenuer kepada peserta seminar.
Hal senada disampaikan oleh Rendy perwakilan dari Kapan Lagi Network kepada seluruh peserta yang tampak antusias. “Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Economic Forum rata-rata orang Indonesia lebih kreatif daripada orang-orang Inggris”. Kreatif dalam hal ini adalah masyarakat Indonesia terlebih usia produktif lebih aktif dibandingkan dengan Inggris dalam melakukan posting ke sosial media, blog, dan lain sebagainya. Ini membuktikan bahwa orang Indonesia sangat komsumtif terhadap internet. Terlebih dengan menggunakan sosial media yang berasal dari luar negeri. Oleh karena itu, melihat peluang tersebut, seharusnya generasi muda Indonesia bisa melirik futurepreneur dan menjadi technopreneur yang handal.
Foto : Debby Satyo
Suasana seminar saat Bu Eva dari RTKI memberikan materi
Eva Handriyantini selaku perwakilan dari relawan TIK juga tak luput memberikan materi yang sedang menjadi isu terhangat saat ini. “Tahun ini isunya adalah adanya internet sehat. Karena banyak sekali kasus kejahatan yang terjadi di internet dan juga penyebaran informasi negatif”.
Setelah itu disambung oleh Hamdi Musaad selaku CEO dari Kwikku yang menjelaskan Sekilas Tech Start Up. Dalam sesi tanya jawab terlihat peserta tampak antusias dan penasaran dengan materi yang telah diberikan. Banyak dari mereka yang ingin menggali lebih lanjut mengenai Futurepreneur. Bahkan banyak dari mereka yang bercita-cita untuk membangun start up sendiri.
“Tujuannya satu agar mahasiswa Asia tidak kalah dengan Mas Erwan Saputra. Dia mampu membuat media sosial yang bisa dipakai dan bermanfaat bagi orang lain. Dan bisa mendapat keuntungan.” Ujar Agus Rahman Alamsyah, SPd, MM  selaku PK III Perguruan Tinggi Asia Malang.
“Mahasiswa yang tertarik bisa menghubungi saya nanti akan kita bantu. Jadi Aptikom dan Pemkot akan merangkul mahasiswa yang punya kemampuan dan potensi untuk bergabung dan membuat jaringan bisnis” tambahnya.
Kembali mengigatkan bahwa Perguruan Tinggi Asia memiliki Erwan Saputra yang juga turut memberikan tambahan materi kepada peserta seminar. Dia adalah pendiri situs polisionline.com. Situs ini bertugas untuk melakukan verifikasi situs jual beli yang ada di Indonesia. (ds)

Penulis: Diana Sofah
Editor: Diana Sofah


Berita ini juga terbit di Website Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Asia Pers Independen (API) Perguruan Tinggi Asia Malang
Link: http://asiapersindependen.tk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar