PENGARUH
PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT
TERHADAP
TANAMAN KAMBOJA
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
DIANA
SOFAH

KIR QUANTUM
SMA
MAARIF NU PANDAAN
FEBRUARI 2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta hidayah-Nya sehingga
penyusunan karya tulis ilmiah berjudul “Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap Tanaman Kamboja” ini terselesaikan
dengan baik.
Karya tulis ilmiah ini di susun dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian Monosodium
glutamat terhadap tinggi pohon kamboja dan panjang, lebar, serta warna daun
kamboja. Penyusunan dan pembuatan karya tulis ilmiah ini
berdasarkan hasil penelitian yang telah saya amati beberapa minggu ini dan
ditunjang dengan pustaka serta pengalaman para ahli yang berkaitan dengan
permasalahan. Penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan selama menyusun
karya tulis ilmiah ini, tetapi berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya
karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
Dengan tersusunnya karya tulis ilmiah ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:
1.
H. Chanif Machmud, BA
selaku Kepala Sekolah SMA Maarif NU Pandaan
2.
Arini Hidayati, S.Pd selaku menjadi
pembimbing dalam karya tulis ilmiah ini
3.
Enda Nurhidayati, S.Pd
selaku guru pembimbing dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
4.
Lilik Diana, S.Pd
selaku menjadi pembimbing dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Pada
kesempatan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu selama penulisan karya tulis ilmiah ini. Karya tulis ilmiah ini juga tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik sangat penulis harapkan. Jika ada kekurangan pada
karya tulis ilmiah ini, penulis meminta maaf sebesar-besarnya.
Semoga
karya ilmiah ini bermanfaat bagi anda para pembaca.
Pandaan,
08 Desember 2011
Penulis
Kata
Pengantar …………………………………………………………… ii
Daftar
Isi ………………………………………………………………..... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ……………………………………………….. 1
1.2
Rumusan Masalah ……………………………………………. 1
1.3
Tujuan Penelitian …………………………………………….. 2
1.4
Landasan Teori ………………………………………………. 2
1.5
Metode Penelitian ……………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pemanfaatan Monosodium glutamat
sebagai Pengganti Pupuk
terhadap
Tanaman Kamboja……………… ………………… 4
2.2
Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap
Pertumbuhan
Tanaman Kamboja……………….………….. . 4
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………….. 7
3.2 Saran ………………………………………………………… 7
LAMPIRAN…………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Siapa
yang tidak mengenal tanaman kamboja? Hampir semua orang mengenal tanaman
kamboja. Kamboja merupakan tanaman yang cukup populer di dunia
khususnya di Indonesia.
Tanaman satu ini biasa kita temui di area pemakaman, oleh karena itu tidak
sedikit orang yang enggan memelihara tanaman ini. Tetapi lambat laun, tanaman
kamboja sudah dapat kita temui di halaman-halaman rumah sebagai tanaman hias.
Hampir semua bagian dari tanaman ini memiliki manfaat masing-masing. Di
antaranya bunga kamboja yang biasa di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan
lotion, campuran teh, dan minyak wangi.
Menurut
Sumarno (2011:1) “kelangkaan pupuk yang terjadi sekarang ini sangat mengganggu
dalam budidaya tanaman pangan oleh petani. Mekanisme RDKK yang belum dipahami
oleh seluruh petani juga menghambat dalam berusahatani”.
Seiring
dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas perempuan, produk seperti
lotion dan minyak wangi tidak akan bisa lepas dari kehidupan perempuan.
Mengingat kebutuhan terhadap produk berbahan kamboja terus meningkat maka
petani dan pembudidaya pohon kamboja harus jeli dalam mengantisipasi hal ini.
Terutama di saat pupuk yang semakin hari semakin langka. Petani dan pembudidaya
harus pintar-pintar mencari alternatif
lain sebagai pengganti pupuk.
Menurut
Ningtyas (2011:1) “natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang
sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu, vetsin
yang mengandung unsur Natrium dapat menyuburkan tanaman”. Dari pernyataan
ini dapat di ketahui bahwa vetsin dapat menyuburkan tanaman. Oleh karena itu
karya ilmiah ini berjudul “Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap Pertumbuhan Tanaman Kamboja”.
1.2 Rumusan masalah
1)
Bagaimana pemanfaatan Monosodium
glutamat sebagai pengganti pupuk
terhadap tanaman kamboja?
2)
Bagaimana pengaruh pemberian Monosodium glutamat terhadap pertumbuhan tanaman kamboja?
1.3 Tujuan Penelitian
1)
Untuk mengetahui pemanfaatan Monosodium glutamat sebagai pengganti pupuk terhadap tanaman
kamboja.
2)
Untuk mengetahui pengaruh pemberian Monosodium glutamat terhadap pertumbuhan tanaman kamboja.
1.4 Landasan Teori
Menurut
Ningtyas (2011:1) “natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang
sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu, vetsin
yang mengandung unsur Natrium dapat menyuburkan tanaman”.
Suherman
(2008:1) menyebutkan bahwa untuk memupuk tanaman hias dalam pot, seseorang
tidak harus membeli pupuk di toko pertanian, tetapi cukup memakai bumbu dapur seperti Monosodium glutamat.
Menurut
Utami ”taburkan vetsin atau bubuk penyedap makanan ini di sekitar akar tanaman
kemudian siram . Atau bisa juga dengan
cara melarutkan vetsin dengan air terlebih dahulu, baru kemudian disiramkan ke
dekat akar tanaman”.
Vidipuspita (2008:10)
menarik kesimpulan sebagai berikut.
Vetsin (Monosodium
glutamat) adalah garam natrium dari asam glutamat. Dibuat dari proses
hidrolisa tanaman tebu. Kalau dari segi keampuhannya sebagai pupuk, tidak jauh
beda dengan urea. Karena komponen kimia
yang diambil tanaman adalah Nitrogen dan Nitrat, maka pupuk ini lebih dipakai
untuk tujuan pertumbuhan daun.
Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah ”vetsin selain bumbu penyedap masakan, juga
untuk menyuburkan tanaman hias dalam pot, caranya adalah taburkan sedikit vetsin ke
permukaan media tanaman dan siram dengan air bersih sedikit demi sedikit hingga
meresap ke dalam media, lakukan satu minggu sekali”. ( Wulandari, 2011:1 ).
Dari
beberapa landasan teori diatas dapat diketahui bahwa vetsin baik bagi
pertumbuhan tanaman seperti tanaman kamboja karena vetsin mengandung unsur yang
berguna bagi perumbuhan tanaman kamboja. Oleh karena itu, karya tulis ilmiah
ini berjudul “Pengaruh Pemberian Monosodium
glutamat terhadap Pertumbuhan Tanaman Kamboja”.
1.5 Metode Penelitian
1)
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan
dihalaman rumah, di Desa Wedoro Pandaan Pasuruan. Dimulai pada tanggal 25
November 2011 sampai dengan 25 Desember 2011.
2)
Alat dan Bahan
Alat
:
a.
Dua buah pot
b.
Gayung
c.
Sendok teh
d.
Mistar cm (meteran)
Bahan
:
a.
Dua tanaman kamboja
b.
Monosodium
glutamat ( Ajinomoto )
c.
Air
d.
Tanah
3)
Langkah-langkah
Eksperimen
a.
Penelitian ini dimulai
dengan memilih dua tanaman kamboja yang sejenis dan seumuran.
b.
Setelah itu dipilih
tanah yang berasal dari tempat yang sama dan ditanaman kamboja ditanam dalam pot
yang berisi tanah.
c.
Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh pemberian Monosodium
glutamat terhadap pertumbuhan tanaman kamboja, maka:
1.
Tanaman kamboja pada
pot I disiram dengan air dan diberi pupuk Monosodium
glutamat, dilakukan setiap seminggu sekali dalam waktu satu bulan.
2.
Tanaman kamboja pada
pot II disiram dengan air tanpa diberi pupuk Monosodium glutamat, dilakukan setiap seminggu sekali dalam satu
bulan.
d.
Selanjutnya yaitu
mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan. Hal ini dilakukan setiap seminggu
sekali dalam satu bulan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemanfaatan
Monosodium glutamat sebagai Pengganti Pupuk terhadap Tanaman Kamboja.
Banyak cara yang
dilakukan orang dalam memupuk tanaman kecintaan mereka agar tumbuh subur. Salah
satunya adalah dengan menggunakan pupuk Monosodium
glutamat. Tanaman merupakan salah
satu makhluk hidup yang
membutuhkan pupuk untuk pertumbuhannya baik itu berupa pupuk
alami maupun pupuk buatan. Begitu pula dengan tanaman kamboja. Sebagian
masyarakat Indonesia menggunakan pupuk kandang, kompos, maupun pupuk yang biasa
di jual di pasaran. Tetapi bagaimana jika pupuk yang beredar di pasaran semakin
langka dan sulit untuk di dapatkan? Tentunya kita harus mempunyai alternatif
lain sebagai pengganti pupuk. Monosodium glutamat dapat
menjadi alternatif lain di tengah langkanya pupuk akhir-akhir ini. Sebagai
pembudidaya tanaman kamboja, kita harus dapat secermat mungkin memperhatikan
perawatan tanaman kamboja terutama dalam hal pemberian pupuk.
Suherman (2008:1) menyebutkan bahwa untuk
memupuk tanaman hias dalam pot, seseorang tidak harus membeli pupuk di toko
pertanian, tetapi cukup memakai bumbu dapur seperti Monosodium
glutamat.
2.2 Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kamboja
Tanaman kamboja tergolong tanaman yang sangat sensitif. Jika
terlalu sering terkena panas, tanaman ini lama-kelamaan akan layu dan batangnya
lapuk. Tetapi jika tanaman ini terlalu sering terkenan air, maka lama-kelamaan
akan membusuk dan batangnya mengeluarkan lendir-lendir yang berbau tidak sedap.
Oleh karena itu dalam perawatannya tanaman kamboja harus secara cermat dan tepat. Pemupukan di
lakukan bersamaan dengan penyiraman dan di lakukan setiap seminggu atau lima
hari sekali. Tanaman kamboja juga memerlukan sinar matahari kurang lebih 6 jam
setiap hari untuk menunjang pertumbuhan hidupnya.
Berdasarkan
penelitian selama satu bulan terhadap dua kamboja yang sejenis dan seumuran,
dapat di ketahui berdasarkan tabel sebagai berikut:
Tanaman
|
Minggu ke-
|
Tinggi Pohon
|
Panjang daun
|
Lebar Daun
|
Warna Daun
|
I
MSG+AIR
|
Awal penelitian
|
11cm
|
5cm
|
2cm
|
Hijau pucat
|
I
|
12,5cm
|
5,5cm
|
2cm
|
Hijau pucat
|
|
II
|
14cm
|
6cm
|
2,5cm
|
Hijau tua
|
|
III
|
15,5cm
|
7cm
|
3cm
|
Lebih hijau
|
|
|
IV
|
16,5cm
|
8cm
|
3,5cm
|
Lebih hijau
dan lebih segar
|
II
AIR
|
Awal penelitian
|
11cm
|
5cm
|
2cm
|
Hijau Pucat
|
I
|
11,5cm
|
5,5cm
|
2cm
|
Hijau pucat
|
|
II
|
12 cm
|
6cm
|
2,5cm
|
Hijau tua
|
|
III
|
12,5cm
|
7cm
|
2,5 cm
|
Hijau tua
|
|
|
IV
|
13cm
|
7,5cm
|
3cm
|
Lebih hijau
|
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan terhadap Tanaman tanpa Monosodium
glutamat dan diberi Monosodium glutamat.
Berdasarkan tabel di atas dapat di
ketahui tinggi tanaman I mulai dari awal penelitian sampai minggu ketiga naik
sekitar 1,5 cm setiap minggunya dan dari minggu ketiga sampai minggu keempat
naik 1 cm. Pada tanaman II mulai dari awal penelitian sampai minggu
keempat sampai minggu keempat tingginya naik secara konsisisten yaitu sebanyak 0,5 cm
setiap minggunya. Perbedaan antara keduanya di sebabkan karena Monosodium glutamat sebagai pupuk
terhadap pohon I mengandung unsur-unsur seperti unsur Nitrogen yang berguna
untuk merangsang pertumbuhan tanaman.
Pengaruh
pemberian Monosodium glutamat
terhadap panjang daun kamboja, dapat di ketahui tanaman I mulai dari awal
penelitian sampai minggu kedua naik 0,5 cm dan pada minggu kedua sampai minggu
keempat naik 1 cm. Pada tanaman II mulai dari awal penelitian sampai minggu
kedua hasilnya sama dengan tanaman I naik sebanyak 0,5
cm dan pada minggu kedua sampai minggu ketiga naik 1 cm, selanjutnya pada
minggu ketiga sampai minggu keempat mengalami penurunan yaitu naik sebanyak 0,5
cm.
Pengaruh
pemberian Monosodium glutamat
terhadap lebar daun kamboja, dapat di ketahui pada tanaman I mulai dari awal
penelitian sampai minggu pertama hasilnya tetap tidak mengalami perubahan yaitu
2 cm. Pada minggu pertama sampai minggu keempat naik secara konsisten yaitu
sebanyak 0,5 cm setiap minggunya sampai tingginya mencapai 3,5 cm. Pada tanaman
II mulai dari awal penelitian sampai minggu pertama hasilnya sama dengan
tanaman I yaitu 2 cm. Pada minggu pertama sampai minggu kedua naik 0,5cm
menjadi 2,5 cm dan pada minggu kedua sampai minggu ketiga hasilnya tetap tidak
mengalami perubahan yaitu 2,5 cm. Selanjutnya pada minggu ketiga sampai minggu
keempat naik 0,5 cm menjadi 3 cm.
Pengaruh pemberian Monosodium
glutamat terhadap warna daun kamboja, dapat di ketahui pada tanaman I pada
awal penelitian berwarna hijau pucat dan
bertahan sampai minggu pertama. Pada minggu kedua berwarna hijau tua, minggu
ketiga berwarna lebih hijau, dan pada minggu keempat berwarna lebih hijau dan
lebih segar. Sedangkan pada tanaman II, pada awal penelitian berwarna hijau
pucat dan bertahan sampai minggu pertama. Pada minggu kedua sampai minggu
ketiga berwarna hijau tua, dan pada minggu keempat berwarna lebih hijau dari
sebelumnya.
Menurut Ningtyas (2011:1) “natrium (Na)
merupakan salah satu unsur mikroelemen yang sangat penting bagi pertumbuhan
tamanan. Oleh karena itu, vetsin yang mengandung unsur Natrium dapat
menyuburkan tanaman”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terkadang dalam memelihara kamboja,
banyak orang yang menenamnya setelah itu membiarkannya saat tanaman kamboja
mulai tumbuh besar. Padahal kamboja mempunyai segudang khasiat yang bermanfaat
untuk kehidupan manusia. Namun banyak orang yang beralasan jika tanaman kamboja
bisa bertahan hidup walaupun tidak pernah atau jarang di rawat. Tetapi
faktanya, pohon kamboja yang tidak di rawat lama-kelamaan daunnya akan layu dan
batangnya akan kering dan lama-kelamaan akan lapuk. Pohon kamboja memerlukan
pupuk untuk pertumbuhannya. Monosodium
glutamat dapat menjadi alternatif lain bagi mereka yang hobi memelihara
kamboja maupun tanaman hias, hasilnyapun sudah terbukti.
Dari
penelitian yang saya lakukan, dapat di simpulkan bahwa Monosodium glutamat berguna sebagai alternatif pengganti pupuk dan
juga dapat mempercepat pertumbuhan pohon kamboja baik dari segi tinggi pohoonya
serta panjang, lebar, serta warna daun
kamboja.
3.2 Saran
Untuk para pecinta tanaman kamboja
dan petani tanaman kamboja di harapkan beralih ke pupuk Monosodiun glutamat karena harganya ekonomis dan hasilnyapun lebih
memuaskan. Pecinta dan petani tanaman kamboja harus dapat secerdik mungkin
dalam memilih pupuk tanpa menguras kantong secara berlebihan. Dalam hal
penyiraman di lakukan setiap seminggu sekali dengan jumlah takaran 5 mg atau
sekitar satu sendok makan per satu liter air. Jangan terlalu sering di siram
karena dapat mengakibatkan kerontokan pada kamboja dan lama-kelamaan batang
kamboja juga akan cepat busuk. Oleh karena itu, pemupukan dan penyiraman harus
dapat di lakukan secermat mungkin sesuai takaran yang telah di sarankan.
LAMPIRAN
![]() |
![]() |
Cara penyiraman dan
pemupukan Cara penyiraman pemupukan Tanaman I Tanaman
II
![]() |
![]() |
Tinggi akhir
tanaman I Tinggi
akhir tanaman II
![]() |
![]() |
||
Tinggi awal tanaman I dan II Tinggi akhir tanaman I dan II
dilihat
dari jauh
![]() |
|||
![]() |
|||
Tinggi akhir tanaman I dan II Tinggi akhir tanaman I dan II
dilihat dari atas dilihat
dari dekat
![]() |
|||
![]() |
Panjang awal daun pada tanaman I Panjang awal daun pada tanaman II
![]() |
![]() |

![]() |
Panjang akhir daun pada tanaman I Panjang akhir daun pada tanaman II
Lebar awal daun
pada tanaman I Lebar awal daun pada tanaman II
![]() |
![]() |
||
Lebar akhir daun pada tanaman I Lebar akhir
daun pada tanaman II
DAFTAR PUSTAKA
Ningtyas,
Arya. 2011. MSG sebagai Penyubur Tanaman. (Online),
(http://green.kompasiana.com), diakses 9
Desember 2011.
Suherman,
Narko. 2008. Vetsin untuk Pupuk.
(Online), (http://kompas.com),
diakses 28 Desember 2011.
Sumarno.
2011. Pembuatan Pupuk Organik.
(Online), (http://epetani.deptan.go.id),
diakses 28 Desember 2011.
Utami, Ayu Bakti. 2011. Tips Menyuburkan Tanaman dengan Pupuk Buatan Sendiri.
(Online),
(http://ayubakti-fisi08.web.unair.ac.id),
diakses 23 Desember 2011.
Vidipuspita.
2008. Nutrisi yang Murah Meriah untuk
Tanaman Tersayang. (Online),
(http://thebrightsideolive.blogspot.com),
diakses 9 Desember 2011.
Wulandari,
Desti. 2011. Menyuburkan Tanaman Bahan di
Sekitar Kita. (Online),
(http://destiwd.blogspot.com), diakses 23
Desember 2011.