Kamis, 19 September 2013

Karya Tulis Ilmiah Gue Waktu Jadi Anggota KIR Quantum SMA Maarif NU Pandaan Kelas XI



PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT
TERHADAP TANAMAN KAMBOJA

KARYA TULIS ILMIAH


OLEH
DIANA SOFAH




















KIR QUANTUM
SMA MAARIF NU PANDAAN
      FEBRUARI 2011




KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah berjudul “Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap Tanaman Kamboja” ini terselesaikan dengan baik.
            Karya tulis  ilmiah ini di susun dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian  Monosodium glutamat terhadap tinggi pohon kamboja dan panjang, lebar, serta warna daun kamboja.  Penyusunan dan pembuatan karya tulis ilmiah ini berdasarkan hasil penelitian yang telah saya amati beberapa minggu ini dan ditunjang dengan pustaka serta pengalaman para ahli yang berkaitan dengan permasalahan. Penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan selama menyusun karya tulis ilmiah ini, tetapi berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.  Dengan tersusunnya karya tulis ilmiah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1.        H. Chanif Machmud, BA selaku Kepala Sekolah SMA Maarif NU Pandaan
2.        Arini Hidayati, S.Pd selaku menjadi pembimbing dalam karya tulis ilmiah ini
3.        Enda Nurhidayati, S.Pd selaku guru pembimbing dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
4.        Lilik Diana, S.Pd selaku menjadi pembimbing dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama penulisan karya tulis ilmiah ini. Karya tulis ilmiah  ini juga tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat penulis harapkan. Jika ada kekurangan pada karya tulis ilmiah ini, penulis meminta maaf sebesar-besarnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi anda para pembaca.

                                                                                                Pandaan, 08 Desember 2011
                                                                                                                     
                                                                      
                                                                    Penulis





                                                         DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………   ii
Daftar Isi ……………………………………………………………….....   iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………..   1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….   1
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………..    2
1.4 Landasan Teori ……………………………………………….    2
1.5 Metode Penelitian …………………………………………….   3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemanfaatan Monosodium glutamat sebagai Pengganti Pupuk
terhadap Tanaman Kamboja……………… …………………  4
2.2 Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kamboja……………….………….. .   4
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan …………………………………………………..    7
            3.2 Saran …………………………………………………………    7
  LAMPIRAN……………………………………………………………    8
  DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….    12







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Siapa yang tidak mengenal tanaman kamboja? Hampir semua orang mengenal tanaman kamboja. Kamboja merupakan tanaman yang cukup populer di dunia khususnya di Indonesia. Tanaman satu ini biasa kita temui di area pemakaman, oleh karena itu tidak sedikit orang yang enggan memelihara tanaman ini. Tetapi lambat laun, tanaman kamboja sudah dapat kita temui di halaman-halaman rumah sebagai tanaman hias. Hampir semua bagian dari tanaman ini memiliki manfaat masing-masing. Di antaranya bunga kamboja yang biasa di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan lotion, campuran teh, dan minyak wangi.
            Menurut Sumarno (2011:1) “kelangkaan pupuk yang terjadi sekarang ini sangat mengganggu dalam budidaya tanaman pangan oleh petani. Mekanisme RDKK yang belum dipahami oleh seluruh petani juga menghambat dalam berusahatani”.
Seiring dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas perempuan, produk seperti lotion dan minyak wangi tidak akan bisa lepas dari kehidupan perempuan. Mengingat kebutuhan terhadap produk berbahan kamboja terus meningkat maka petani dan pembudidaya pohon kamboja harus jeli dalam mengantisipasi hal ini. Terutama di saat pupuk yang semakin hari semakin langka. Petani dan pembudidaya harus pintar-pintar  mencari alternatif lain sebagai pengganti pupuk.
Menurut Ningtyas (2011:1) “natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu,  vetsin  yang mengandung unsur Natrium dapat menyuburkan tanaman”. Dari pernyataan ini dapat di ketahui bahwa vetsin dapat menyuburkan tanaman. Oleh karena itu karya ilmiah ini berjudul “Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap Pertumbuhan Tanaman Kamboja”.

1.2 Rumusan masalah
1)        Bagaimana pemanfaatan Monosodium glutamat  sebagai pengganti pupuk terhadap tanaman kamboja?
2)        Bagaimana pengaruh pemberian Monosodium glutamat terhadap pertumbuhan tanaman kamboja?

1.3 Tujuan Penelitian
1)        Untuk mengetahui pemanfaatan Monosodium glutamat sebagai pengganti pupuk terhadap tanaman kamboja.
2)        Untuk mengetahui pengaruh pemberian Monosodium glutamat terhadap pertumbuhan tanaman kamboja.
1.4 Landasan Teori
Menurut Ningtyas (2011:1) “natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu,  vetsin  yang mengandung unsur Natrium dapat menyuburkan tanaman”.
 Suherman (2008:1) menyebutkan bahwa untuk memupuk tanaman hias dalam pot, seseorang tidak harus membeli pupuk di toko pertanian, tetapi cukup memakai bumbu dapur seperti Monosodium glutamat.
Menurut Utami ”taburkan vetsin atau bubuk penyedap makanan ini di sekitar akar tanaman kemudian siram .  Atau bisa juga dengan cara melarutkan vetsin dengan air terlebih dahulu, baru kemudian disiramkan ke dekat akar tanaman”.
Vidipuspita (2008:10) menarik kesimpulan sebagai berikut.
Vetsin (Monosodium glutamat) adalah garam natrium dari asam glutamat. Dibuat dari proses hidrolisa tanaman tebu. Kalau dari segi keampuhannya sebagai pupuk, tidak jauh beda dengan urea. Karena komponen  kimia yang diambil tanaman adalah Nitrogen dan Nitrat, maka pupuk ini lebih dipakai untuk tujuan pertumbuhan daun.
            Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ”vetsin selain bumbu penyedap masakan, juga untuk menyuburkan tanaman hias dalam pot, caranya adalah taburkan sedikit vetsin ke permukaan media tanaman dan siram dengan air bersih sedikit demi sedikit hingga meresap ke dalam media, lakukan satu minggu sekali”. ( Wulandari, 2011:1 ).
            Dari beberapa landasan teori diatas dapat diketahui bahwa vetsin baik bagi pertumbuhan tanaman seperti tanaman kamboja karena vetsin mengandung unsur yang berguna bagi perumbuhan tanaman kamboja. Oleh karena itu, karya tulis ilmiah ini berjudul “Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap Pertumbuhan Tanaman Kamboja”.



1.5  Metode Penelitian
1)        Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dihalaman rumah, di Desa Wedoro Pandaan Pasuruan. Dimulai pada tanggal 25 November 2011 sampai dengan 25 Desember 2011.
2)        Alat dan Bahan
Alat :
a.         Dua buah pot
b.        Gayung
c.         Sendok teh
d.        Mistar cm (meteran)
Bahan :
a.         Dua tanaman kamboja
b.        Monosodium glutamat ( Ajinomoto )
c.         Air
d.        Tanah
3)        Langkah-langkah Eksperimen
a.         Penelitian ini dimulai dengan memilih dua tanaman kamboja yang sejenis dan seumuran.
b.        Setelah itu dipilih tanah yang berasal dari tempat yang sama dan ditanaman kamboja ditanam dalam pot yang berisi tanah.
c.         Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian Monosodium glutamat terhadap pertumbuhan tanaman kamboja, maka:
1.        Tanaman kamboja pada pot I disiram dengan air dan diberi pupuk Monosodium glutamat, dilakukan setiap seminggu sekali dalam waktu satu bulan.
2.        Tanaman kamboja pada pot II disiram dengan air tanpa diberi pupuk Monosodium glutamat, dilakukan setiap seminggu sekali dalam satu bulan.
d.        Selanjutnya yaitu mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan. Hal ini dilakukan setiap seminggu sekali dalam satu bulan.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pemanfaatan Monosodium glutamat sebagai Pengganti Pupuk terhadap Tanaman Kamboja.
            Banyak cara yang dilakukan orang dalam memupuk tanaman kecintaan mereka agar tumbuh subur. Salah satunya adalah dengan menggunakan pupuk Monosodium glutamat. Tanaman  merupakan  salah  satu  makhluk hidup yang membutuhkan  pupuk  untuk pertumbuhannya baik itu berupa pupuk alami maupun pupuk buatan. Begitu pula dengan tanaman kamboja. Sebagian masyarakat Indonesia menggunakan pupuk kandang, kompos, maupun pupuk yang biasa di jual di pasaran. Tetapi bagaimana jika pupuk yang beredar di pasaran semakin langka dan sulit untuk di dapatkan? Tentunya kita harus mempunyai alternatif lain sebagai pengganti pupuk. Monosodium glutamat dapat menjadi alternatif lain di tengah langkanya pupuk akhir-akhir ini. Sebagai pembudidaya tanaman kamboja, kita harus dapat secermat mungkin memperhatikan perawatan tanaman kamboja terutama dalam hal pemberian pupuk.
Suherman (2008:1) menyebutkan bahwa untuk memupuk tanaman hias dalam pot, seseorang tidak harus membeli pupuk di toko pertanian, tetapi cukup memakai bumbu dapur seperti Monosodium glutamat.

2.2 Pengaruh Pemberian Monosodium glutamat terhadap Pertumbuhan Tanaman Kamboja
            Tanaman kamboja tergolong tanaman yang sangat sensitif. Jika terlalu sering terkena panas, tanaman ini lama-kelamaan akan layu dan batangnya lapuk. Tetapi jika tanaman ini terlalu sering terkenan air, maka lama-kelamaan akan membusuk dan batangnya mengeluarkan lendir-lendir yang berbau tidak sedap. Oleh karena itu dalam perawatannya tanaman kamboja  harus secara cermat dan tepat. Pemupukan di lakukan bersamaan dengan penyiraman dan di lakukan setiap seminggu atau lima hari sekali. Tanaman kamboja juga memerlukan sinar matahari kurang lebih 6 jam setiap hari untuk menunjang pertumbuhan hidupnya.

            Berdasarkan penelitian selama satu bulan terhadap dua kamboja yang sejenis dan seumuran, dapat di ketahui berdasarkan tabel sebagai berikut:
Tanaman
Minggu ke-
Tinggi Pohon
Panjang daun
Lebar Daun
Warna Daun
I
MSG+AIR
Awal penelitian
11cm
5cm
2cm
Hijau pucat
I
12,5cm
5,5cm
2cm
Hijau pucat
II
14cm
6cm
2,5cm
Hijau tua
III
15,5cm
7cm
3cm
Lebih hijau

IV
16,5cm
8cm
3,5cm
Lebih hijau dan lebih segar
II
AIR
Awal penelitian
11cm
5cm
2cm
Hijau Pucat
I
11,5cm
5,5cm
2cm
Hijau pucat
II
12 cm
6cm
2,5cm
Hijau tua
III
12,5cm
7cm
2,5 cm
Hijau tua

IV
13cm
7,5cm
3cm
Lebih hijau
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan terhadap Tanaman tanpa Monosodium glutamat dan diberi Monosodium glutamat.   
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui tinggi tanaman I mulai dari awal penelitian sampai minggu ketiga naik sekitar 1,5 cm setiap minggunya dan dari minggu ketiga sampai minggu keempat naik 1 cm. Pada tanaman II mulai dari awal penelitian sampai minggu keempat sampai minggu keempat tingginya  naik secara konsisisten yaitu sebanyak 0,5 cm setiap minggunya. Perbedaan antara keduanya di sebabkan karena Monosodium glutamat sebagai pupuk terhadap pohon I mengandung unsur-unsur seperti unsur Nitrogen yang berguna untuk merangsang pertumbuhan tanaman.
            Pengaruh pemberian Monosodium glutamat terhadap panjang daun kamboja, dapat di ketahui tanaman I mulai dari awal penelitian sampai minggu kedua naik 0,5 cm dan pada minggu kedua sampai minggu keempat naik 1 cm. Pada tanaman II mulai dari awal penelitian sampai minggu kedua hasilnya sama dengan tanaman I naik sebanyak 0,5 cm dan pada minggu kedua sampai minggu ketiga naik 1 cm, selanjutnya pada minggu ketiga sampai minggu keempat mengalami penurunan yaitu naik sebanyak 0,5 cm.
Pengaruh pemberian Monosodium glutamat terhadap lebar daun kamboja, dapat di ketahui pada tanaman I mulai dari awal penelitian sampai minggu pertama hasilnya tetap tidak mengalami perubahan yaitu 2 cm. Pada minggu pertama sampai minggu keempat naik secara konsisten yaitu sebanyak 0,5 cm setiap minggunya sampai tingginya mencapai 3,5 cm. Pada tanaman II mulai dari awal penelitian sampai minggu pertama hasilnya sama dengan tanaman I yaitu 2 cm. Pada minggu pertama sampai minggu kedua naik 0,5cm menjadi 2,5 cm dan pada minggu kedua sampai minggu ketiga hasilnya tetap tidak mengalami perubahan yaitu 2,5 cm. Selanjutnya pada minggu ketiga sampai minggu keempat naik 0,5 cm menjadi 3 cm.
Pengaruh pemberian Monosodium glutamat terhadap warna daun kamboja, dapat di ketahui pada tanaman I pada awal penelitian berwarna hijau pucat  dan bertahan sampai minggu pertama. Pada minggu kedua berwarna hijau tua, minggu ketiga berwarna lebih hijau, dan pada minggu keempat berwarna lebih hijau dan lebih segar. Sedangkan pada tanaman II, pada awal penelitian berwarna hijau pucat dan bertahan sampai minggu pertama. Pada minggu kedua sampai minggu ketiga berwarna hijau tua, dan pada minggu keempat berwarna lebih hijau dari sebelumnya.
 Menurut Ningtyas (2011:1) “natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu,  vetsin  yang mengandung unsur Natrium dapat menyuburkan tanaman”






BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Terkadang dalam memelihara kamboja, banyak orang yang menenamnya setelah itu membiarkannya saat tanaman kamboja mulai tumbuh besar. Padahal kamboja mempunyai segudang khasiat yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Namun banyak orang yang beralasan jika tanaman kamboja bisa bertahan hidup walaupun tidak pernah atau jarang di rawat. Tetapi faktanya, pohon kamboja yang tidak di rawat lama-kelamaan daunnya akan layu dan batangnya akan kering dan lama-kelamaan akan lapuk. Pohon kamboja memerlukan pupuk untuk pertumbuhannya. Monosodium glutamat dapat menjadi alternatif lain bagi mereka yang hobi memelihara kamboja maupun tanaman hias, hasilnyapun sudah terbukti.
            Dari penelitian yang saya lakukan, dapat di simpulkan bahwa Monosodium glutamat berguna sebagai alternatif pengganti pupuk dan juga dapat mempercepat pertumbuhan pohon kamboja baik dari segi tinggi pohoonya serta panjang,  lebar, serta warna daun kamboja.

3.2 Saran
            Untuk para pecinta tanaman kamboja dan petani tanaman kamboja di harapkan beralih ke pupuk Monosodiun glutamat karena harganya ekonomis dan hasilnyapun lebih memuaskan. Pecinta dan petani tanaman kamboja harus dapat secerdik mungkin dalam memilih pupuk tanpa menguras kantong secara berlebihan. Dalam hal penyiraman di lakukan setiap seminggu sekali dengan jumlah takaran 5 mg atau sekitar satu sendok makan per satu liter air. Jangan terlalu sering di siram karena dapat mengakibatkan kerontokan pada kamboja dan lama-kelamaan batang kamboja juga akan cepat busuk. Oleh karena itu, pemupukan dan penyiraman harus dapat di lakukan secermat mungkin sesuai takaran yang telah di sarankan.





LAMPIRAN








Cara penyiraman dan pemupukan                                                 Cara penyiraman     pemupukan Tanaman I                                                                          Tanaman II









   Tinggi akhir tanaman I                                                   Tinggi akhir tanaman II


                                   








                                                                                                                          

Tinggi awal tanaman I dan II                                      Tinggi akhir tanaman I dan II
                                                                                                dilihat dari jauh








 


                                                                       





Tinggi akhir tanaman I dan II                                 Tinggi akhir tanaman I dan II
dilihat dari atas                                                          dilihat dari dekat













 







  Panjang awal daun pada tanaman I                        Panjang awal daun pada tanaman II





 





    Panjang akhir daun pada tanaman I                     Panjang akhir daun pada tanaman II

Lebar awal daun pada tanaman I                        Lebar awal daun pada  tanaman II
















Lebar akhir daun pada tanaman I                     Lebar akhir daun pada tanaman II












DAFTAR PUSTAKA

Ningtyas, Arya. 2011. MSG sebagai Penyubur Tanaman. (Online),
(http://green.kompasiana.com), diakses 9 Desember 2011.
Suherman, Narko. 2008. Vetsin untuk Pupuk. (Online), (http://kompas.com),
diakses 28 Desember 2011.
Sumarno. 2011. Pembuatan Pupuk Organik. (Online), (http://epetani.deptan.go.id),
 diakses 28 Desember 2011.
Utami,  Ayu Bakti. 2011. Tips Menyuburkan Tanaman dengan Pupuk Buatan Sendiri.
(Online), (http://ayubakti-fisi08.web.unair.ac.id), diakses 23 Desember 2011.
Vidipuspita. 2008. Nutrisi yang Murah Meriah untuk Tanaman Tersayang. (Online),
(http://thebrightsideolive.blogspot.com), diakses 9 Desember 2011.
Wulandari, Desti. 2011. Menyuburkan Tanaman Bahan di Sekitar Kita.  (Online),
(http://destiwd.blogspot.com), diakses 23 Desember 2011.